Selasa, 30 November 2010

KERAJINAN BATIK DI SUMENEP

Batik Sumenep

Batik Tulis Madura semakin lama semakin banyak digemari. Ada beberapa Batik Madura yang cukup terkenal seperti Batik Tanjung Bumi dan Batik Sumenep. Batik Tanjung Bumi dinilai lebih memiliki banyak penggemar, hal ini dikarenakan motif dan warnanya yang jauh lebih berani bila dibandingkan dengan Batik Tulis Madura dari daerah lainnya.
Sedangkan Batik Tulis Madura Sumenep memiliki ciri utama Motif Bekisar dan bunga teratai dengan warna utama warna merah. Menurut Nina Soekarwo yang merupakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional DEKRANASDA Jawa Timur, kedua motif tersebut melambangkan kedamaian sebagai warisan sejak kerajaan Mojopahit dan jayanya kerajaan Singosari .
Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan
Seni Ukirnya Tak Kalah dengan Jepara


 
Ukiran kayu dari Desa Karduluk mempunyai warna-warni yang meriah dan menyolok, itu tak lain adalah warna khas masyarakat Madura yang terbuka dan dinamis. Namun, ada perbedaan menyolok antara gaya seni ukir Jepara Jawa Tengah dengan yang disajikan para pengukir tradisional di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Sumenep.
Sekali pun secara legenda ada kesamaan bertumbuhnya karya seni ukir di Jepara dan Sumenep, tapi penampilan hasil kayu ukir kayu seniman ukir kedua daerah ini berbeda karakter dan gayanya.

Berwisata Sambil Menyaksikan Pentas Seni Tradisional di Pantai Slopeng

Kesenian Saronen asal Sumenep, Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, SUMENEP -Melakukan perjalanan wisata di hari Lebaran, bila tujuan Anda Pulau Madura, Jawa Timur, Anda bisa menyempatkan diri dan keluarga menyaksikan berbagai pentas seni tradisional. Salah satunya adalah seni tradisional khas Kabupaten Sumenep, sebagaimana yang digelar di Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Kamis (16/9) ini.


tarian khas sumenep

Tari Muang Sangkal




Tari muang sangkal adalah salah satu tarian asli Sumenep. Kini tarian tersebut menjadi ikon seni tari di Sumenep. Tari muang sangkal diciptakan oleh Taufikurrachman pada tahun 1972. tarian tersebut sejak diciptakan hingga sekarang sudah dikenal di luar Madura dan luar negeri.
Tercetusnya tari muang sangkal dilatar belakangi banyak hal. Antara lain, kepedulian para seniman dalam menerjemahkan alam madura yang sarat karya dan keunikan. Juga mengangkat sejarah kehidupan kraton yang dulu pernah ada di Madura (Sumenep).

PERMUKIMAN MASYARAKAT PETANI GARAM DI DESA PINGGIR PAPAS, KABUPATEN SUMENEP

Pulau Madura merupakan salah satu pulau di Indonesia, dengan potensi keanekaragaman, baik sumber daya alam maupun budaya. Mata pencaharian penduduk Madura pada umumnya sebagai petani dan nelayan yang pada akhirnya menimbulkan tradisi dalam berhuni maupun dalam budaya kehidupannya.
Masyarakat agraris Madura, memunculkan suatu bentuk permukiman masyarakat yang dikenal dengan pola permukiman taneyan lanjang, sebagai suatu bentuk untuk menjaga hubungan kekerabatan dalam masyarakat. Permukiman taneyan lanjang tersebar dan berpencar-pencar dalam kelompok-kelompok kecil, mengikuti letak tegalan yang mereka miliki. Pola peletakan bangunannya pun disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya, yaitu adanya musholla (langgar), sebagai pusat/sumbu utama pola cluster, rumah induk (roma tongghu), dapur (dapor), kandang, kamar mandi (pakeban), serta lumbung (lombung).

Campor Khas Sumenep





 
Bagi pencinta kuliner tidak ada salahnya mencoba menu satu ini. Namanya Campor.
Makanan ini berasal dari Sumenep salah satu kabupaten di Pulau Madura. Masyarakat setempat menyebutnya begitu karena panganan ini terdiri dari berbagai macam bahan.

Ada ketela pohon, lontong, daun bawang serta tulang muda sapi dan mie soon. Ketika disajikan bahan itu dicampur menjadi satu. Daun bawang dipotong kecil-kecil kemudian ditaburi di atas makanan itu. Makanan ini rasanya gurih karena disirami dengan santan cair.

Sapi Sonok

     










Kecamatan : Lenteng
Desa : Lenteng Timur

  1. Nama Jenis Potensi Wisata : Sapi Sonok
  2. Luas Area : 25m x 8m
  3. Sarana dan prasarana :
    • Lapangan
    • Gapura finish
    • sapi sonok
    • Saronen (musik pengiring)
    • joki.aksesoris lainnya
  4. Deskripsi Potensi Wisata :
    Mengingat tanah madura merupkan tanah pertanian yang tandus, maka hewan ternak sapi merupakan salah satu hewan ternak yang banyak memberikan jasa bagi masyarakat Madura Khususnya bagi petani.


Museum dan Keraton Sumenep



    







Kecamatan : Kota Sumenep
Desa : Pajagalan

  1. Nama Jenis Potensi Wisata : Keraton dan Museum Sumenep
  2. Luas Area :
  3. Sarana dan prasarana :
  4. Deskripsi Potensi Wisata :
    Keraton Sumenep terletak di tengah-tengah kota yang dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I tahun 1762. Bangunan keraton ini mempunyai corak budaya Islam, Cina dan Eropa. Di dalam keraton terletak peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Pendopo Agung, kantor KOneng, dan bekas Keraton Raden Ayu Tirto Negoro yang saat ini dijadikan tempat penyimpanan benda-benda kuno. Pendopo Agung sampai saat ini masih dipakai sebagai tempat diadakannya acara-acara kabupaten seperti penyambutan tamu Negara, serah terima jabatan pemerintahan dan acara kenegaraan lainnya. Sedangkan kantor Koneng yang ebrarti kantor raja dahulu adalah ruang kerja Sultan Abdurrachman Pakunataningrat I selama masa pemerintahannya tahun 1811 sampai 1844 Masehi. Selain ketiga ruangan tersebut di kompleks keraton terdapat Taman Sare, yaitu tempat pemandian putri raja yang masih terlihat asri dan indah sampai sekarang. Bagian lain dari keratin Sumenep adalah pintu gerbang Labang Mesem, yang artinya pintu/ gerbang tersenyum yang melambangkan keramahtamahan masyarakat Sumenep terhadap setiap orang yang datang ke keraton.

Salah Satu Tempat Wisata Religius


Asta Batu Ampar














Kecamatan : Guluk-Guluk
Desa : Batu Ampar
  1. Nama Jenis Potensi Wisata : Asta K. Abdullah Batu Ampar
  2. Luas Area :
  3. Sarana dan prasarana :
    • Jalan beraspal
    • Mesjid dan air bersih
    • Penerangan
    • Pagar Asta yang mulai rusak
  4. Deskripsi Potensi Wisata :
Obyek wisata Asta Batu Ampar ini adalah kuburan K. Abdullah atau juga disebut Bindara Bungso. Terletak di desa Batu Ampar Kecamatan Guluk-guluk ±37 Km ke arah barat kota Sumenep. Kompleks ini sudah nampak jelas merupakan makam islam dari kuburan yang beda dengan kuburan yang ada di selatan kompleks. Memang benar, K. Abdullah merupkan tokoh sentral penyiar agama islam di lingkungan Guluk-guluk khusnya di wilayah Batu Ampar.
Menurut sejarah yang ada K. Abdullah adalah anak dari K. Abdul Kidam dengan Nyai Asri. Nyai Asri sendiri adalah saudara K. Abd. Rachman yang sama-sama anak dari K. Abdullah Sindir yang mempunyai istri bernama Nyai Susur, Putri siding puri. K. Abdullah Sindir adalah anak dari K. Abd. Rachem (K. Sindir II). Sedangkan K. Rachem merupakan anak dari K. Kumbakara (K. Sindir I)yang masih keturunan dari Pangeras mandoroko.

Senin, 29 November 2010

CONTOH POSTING

INI ADALAH ERTAMA KALI SAYA MENCABA MEMPOSTING MENGGUNAKAN BLOGGER.COM INI